Rabu, 07 Oktober 2009

Menyikapi Peringatan-Nya

Saya sangat prihatin dan sedih..
Di internet banyak beredar email-email yang menyebutkan ada hubungannya antara bencana gempa yang menimpa di Tasikmalaya, Padang, Jambi dengan beberapa ayat-ayat peringatan yang terdapat dalam Al Qur'an...sebagai berikut :

Gempa di Tasikmalaya pkl. 15.04
Q.S. 15 - 04


وَمَآ أَهۡلَكۡنَا مِن قَرۡيَةٍ إِلَّا وَلَهَا كِتَابٌ۬ مَّعۡلُومٌ۬

Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan

Gempa di Padang pkl. 17.16
Q.S. 17 - 16


وَإِذَآ أَرَدۡنَآ أَن نُّہۡلِكَ قَرۡيَةً أَمَرۡنَا مُتۡرَفِيہَا فَفَسَقُواْ فِيہَا فَحَقَّ عَلَيۡہَا ٱلۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنَـٰهَا تَدۡمِيرً۬ا (١٦)


Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu [supaya menta’ati Allah] tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan [ketentuan Kami], kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya

Gempa Susulan di Padang pkl. 17.58
Q.S. 17 - 58

وَإِن مِّن قَرۡيَةٍ إِلَّا نَحۡنُ مُهۡلِڪُوهَا قَبۡلَ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ أَوۡ مُعَذِّبُوهَا عَذَابً۬ا شَدِيدً۬ا‌ۚ كَانَ ذَٲلِكَ فِى ٱلۡكِتَـٰبِ مَسۡطُورً۬ا (٥٨)


Tak ada suatu negeripun [yang durhaka penduduknya], melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab [penduduknya] dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab [Lauh Mahfuzh].

Gempa di Jambi pkl. 08.52
Q.S. 08 - 52

كَدَأۡبِ ءَالِ فِرۡعَوۡنَ‌ۙ وَٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ‌ۚ كَفَرُواْ بِـَٔايَـٰتِ ٱللَّهِ فَأَخَذَهُمُ ٱللَّهُ بِذُنُوبِهِمۡ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ۬ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ (٥٢)

[keadaan mereka] serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.

Apakah benar.. penduduk daerah-daerah yang terkena bencana adalah orang-orangb yang berdosa dan durhaka semua? Sehingga dibinasakan oleh Allah?? Bagaimana dengan anak-anak dibawah umur yang menjadi korban, bayi-bayi tidak berdosa yang tak mampu menyelamatkan dirinya karena orangtuanya tidak lagi mampu melindungi dan menyelamatkan mereka...??

Teman saya adalah salah satu korban dari bencana di padang... Saat2 terkahir saya mengenalnya dia sudah menggunakan busana muslimah, pembicaraannya mengenai kebaikan, keindahan dan ketenangan yang dia peroleh saat menunaikan shalat tahajud. Tidakkan dia termasuk salah satu orang yang bertaubat.

Bagaimana menyikapinya?
Ini jawaban yang menurut saya paling pas untuk menyikapi peringatan-Nya..
Tulisan ini di forward oleh teman saya melalui email dan ingin saya share disini :

October 5, 2009 2:02 am admin Artikel, Kata Hikmah

SMS Beredar Tentang Gempa dan Ayat
Terjadinya gempa di Sumatra menimbulkan peristiwa-peristiwa yang
mengiringinya. Di antaranya beredar SMS (pesan singkat lewat telepon
seluler) yang tampaknya beredar luas, karena ada yang sampai bertanya ke
radio da’wah. Dalam pembicaraan di masyarakat pun beredar.
Isi SMS:
Asslmu’lkm.SUBHANALLAH. Gempa 1 di Padang tjd pd pkul 17:16. gempa 2 pukul
17:58 dan gempa 3 pukul 08:52 segera lihat AL QUR’AN, cocokan no surat &
ayat di atas.
Dari +62853290033xx, 04-10-2009, 21.26

Kalau mendapat SMS seperti itu, perlu diingatkan:

Cara melihat Al-Qur’an, memahaminya, mentadaburinya tidak dengan cara
seperti itu. Itu cara dukun ramal yang mencocok-cocokkan saja. Kebetulan
dianggap pas,tetapi malah jadi fitnah baru. Karena membuat metode dukun
diangkat ke Islam. Maka jangan dilakukan ya!
Ummat Islam hendaknya berhati-hati ketika berbicara mengenai agama,
Al-Qur’an, As-Sunnah, Aqidah –Tauhid, Fiqih - hukum-hukum Islam dan hal-hal
yang memerlukan pembahasan secara detail, mendalam. Kecuali kalau hanya
berbicara tentang hal-hal secara umum, misalnya mengajak: Ayo kita membantu
saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah, ayo kita shalat berjama’ah,
ayo kita berlaku jujur, adil, tidak menyakiti dan sebagainya yang sifatnya
umum belaka.

Kalau sudah bicara hal-hal yang detail atau mendalam, misalnya tentang
merujuk ayat Al-Qur’an surat apa ayat berapa maksudnya apa dan sebagainya,
kita serahkan kepada ahlinya. Dan ketika kita tidak tahu maka ada suruhan
agar bertanya kepada ahli ilmu.
فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ ﴿٧﴾
“…maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui.” (QS An-Nahl/ 16: 43 dan QS Al-Anbiyaa’/ 21: 7).

Benarlah nasihat yang mengatakan, ber-Islam itu tidak cukup hanya semangat
saja, tetapi harus dengan ilmu (agama). Untuk memiliki ilmu (agama) maka
harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu itu kepada ahlinya.
Di saat kesadaran Ummat Islam relative agak meningkat di antaranya karena
diingatkan oleh bencana-bencana, kadang semangat yang lagi meningkat itu
terjebak oleh cara-cara pemahaman yang tidak sesuai dengan Islam. Akibatnya,
SMS yang sebenarnya menyesatkan karena metodenya dalam cara merujuk kepada
Al-Qur’an tidak benar (yakni nomor surat dan ayat dicocokkan dengan jam dan
menit terjadinya gempa) itu justru di mana-mana dipegangi orang.
Semoga hal-hal semacam ini dapat dijelaskan oleh para ahlinya, hingga
tercegah meratanya ajaran yang tidak benar.

(Redaksi nahimunkar.com)
http://www.nahimunkar.com/sms-beredar-tentang-gempa-dan-ayat/

Pendapat Seorang teman di DPbS :
Mengkait2kan sesuatu kejadian dengan surat dan ayat dalam Al-Qur’an tidaklah tepat.
Dengan adanya bencana/musibah, maka Allah hendak menyuruh kita untuk kembali kepada Al-Qur’an secara utuh (mempelajari, mengamalkan dan mengajarkan keseluruhan dari surat dan ayat dalam Al-Qur’an tanpa kecuali).

Karena, bila bencana/musibah ditimpakan kepada suatu kaum, maka seluruhnya akan terkena bencana itu, baik dia itu orang sholeh, orang munafik, maupun orang yang sudah jelas kekafirannya. Baik dia itu pelaku kemunkaran yang menyebabkan turunnya adzab Allah, maupun dia itu penyeru kebaikan yang mengajak orang lain menuju jalan kebenaran, semuanya terkena bencana tanpa kecuali.

Skenario Allah SWT adalah skenario yang paling sempurna bagi makhluk ciptaanNya.
Bisa jadi, pelaku kemungkaran yang selamat dari bencana, itu merupakan teguran untuk bertaubat.
Bisa jadi, orang sholeh yang terkena bencana, itu merupakan rasa sayang Allah kepadanya untuk segera menjamunya di SyurgaNya.
Wallahu a’lam.

Yang jelas, kita sebagai muslim wajib meyakini, bahwa:
Rasa Kasih dan Sayang Allah itu adalah lebih besar dari adzabNya,
Ampunan Allah adalah lebih luas dari siksaNya,
Nikmat yang dicurahkanNya lebih banyak dari musibah yang diturunkanNya,

Semoga kita semua termasuk orang2 yang dimudahkan Allah SWT untuk mengambil hikmah atas setiap kejadian.
Dan dengan setiap kejadian itu, bertambahlah teballah keimanan kita semua. Aamiin.

Beberapa firman Allah berikut ini, kiranya cukup bagi kita untuk mengambil hikmah dari bencana:

84:1-6
Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya). Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.

64:11
Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

42:30
Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

5:49
....Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.

30:36
Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa.

49:6
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

4:62
Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna".

Note: kebanyakan nomor surat tersebut tidak terkait dengan jam kan ?

Tidak ada komentar: