Kamis, 13 Agustus 2009
Bank Syariah di Indomaret
Ide ini muncul saat saya berkunjung ke kota Metro di propinsi Lampung. Siapa nyana..ternyata di kota kecil tersebut ternyata jaringan Indomaret dan Alfamart bertebaran dimana-mana. Sebagaimana transaksi di minimarket tersebut di Indomaret/Alfamart tersebut masyarakat sekitar sudah akrab dengan alat pembayaran seperti Debit Card BCA, BNI dan Mandiri. Bahkan teknologi pembayaran dengan menggunakan Kartu Flazz dari BCA atau Kartu eToll yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri sudah bukan barang langka bagi masyarakat, tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, tetapi juga masyarakat di ke kota kecil seperti Metro Lampung.
Kenapa kartu Flazz keluaran BCA begitu cepat dikenal oleh masyarakat?? Padahal rasanya belum genap setahun BCA meluncurkan produk barunya tersebut. Karena kemanfaatan kartu Flazz benar-benar dirasakan oleh masyarakat, mudah dimengerti dan tentu saja sangat mudah digunakan terutama sebagai ganti alat pembayaran untuk membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi sehari-hari. Memperoleh kartu Flazz dan mempergunakannya tidak perlu susah-susah... Masyarakat sudah paham dengan pembelian kartu perdana handphone, masyarakat juga sudah akrab dengan transaksi atau kegiatan pengisian pulsa handphone, Kita hanya perlu membeli kartu perdananya saja yang langsung terisi sejumlah dana yang diinginkan. Sosialisasi dan promosi yang dilakukan tim marketing BCA juga sangat gencar di media-media promosi dalam kemasan berbagai ide kreatif iklan/ promosi yang menarik dan mudah dimengerti masyarakat.
Dan dapat kita lihat bersama... dalam jangka waktu yang relatif singkat masyarakat banyak sudah 'aware' terhadap produk kartu Flazz. , selanjutnya bisa langsung dipergunakan, gak usah jauh-jauh ke Mall, supermarket seperti Carrefour atau Giant yang biasanya ada di pusat kota, Kartu Flazz bisa langsung dipakai di seluruh Indomaret, Alfamart yang jaringannya sudah tersebar sampai ke pelosok kota. Apalagi seperti kota besar seperti di Jakarta ini, dimana saja....Indomaret atau Alfamart ada di setiap sudut jalanan. Kalau dananya habis...tinggal diisi ulang deh..gampang kan :) (kenapa saya jadi promosi kartu Flazz ya??)
Ini...inilah menurut hemat saya kunci keberhasilan marketing kartu Flazz yang harus dapat dijadikan 'Lessons Learnt' pelajaran yg berharga bagi para praktisi perbankan syariah untuk mengembangkan produk-produk perbankan syariah yang lebih dekat dengan masyarakat disamping juga memiliki kemanfaatan yang benar-benar dapat dirasakan, mudah dan tidak ribet, tidak merepotkan.
Mengapa para praktisi perbankan syariah tidak mencoba sukses story marketing kartu Flazz ini??. Kenapa bank-bank syariah tidak mencoba bekerjasama dengan jaringan supermarket atau minimarket seperti Indomaret dan Alfamart?? Bikin perjanjian atau MOU dulu dengan pemegang Lisensi utamanya untuk dapat memasang logo iB dan ATM/Debit/Credit Card Syariah di pintu-pintu masuk Indomaret dan Alfamart seperti logo Debit BCA/BNI atau mandiri.
Langkah selanjutnya perlu melakukan sosialisasi ke pemilik/pemegang franchise Indomaret/Alfamart termasuk sosialisasi kepada para kasir dan karyawan Indomaret/Alfamart... Saya fikir mereka adalah agent-agent yang potensial untuk memasyarakatkan perbankan syariah. Sosialisasi ini menurut hemat saya, memegang peranan yang sangat penting, karena tentu saja melibatkan budget sosialisasi yang sangat besar.
Sebenarnya kartu kredit bank syariah seperti Hasanah Card, ATM/Debit BNI syariah sudah bisa digunakan di Indomaret/Alfamart, karena di jaringan minimarket tersebut sudah tersedia mesin swiping card BNI.. Saya pernah mencobanya, saya bertanya dulu ke kasir, Debit BNI bisa dipakai disini?? (Nanyanya bukan kartu BNI syariahnya... :P .. Takut kasirnya ga ngerti :( ) ...dan berhasil !!!!. Hanya saja ternyata lebih banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa kartu ATM / Kredit Card syariah bisa juga digunakan di semua jaringan Indomaret/Alfamart.
Untuk pengembangan teknologinya, karena masalah klasik di bank syariah...keterbatasan dana, tahap awal bank syariah bisa nebeng kerjasama dulu dgn bank yg sudah eksis sepert BCA atau BNI tersebut. Alat swiping card yang sudah ada bisa dipakai bersama-sama seperti ATM Bersama atau ATM Prima. Tinggal skema kerjasamanya saja yg perlu didiskusikan agar menguntungkan semua pihak yang melakukan kerjasama.
Wah.. Seru juga barangkali ya kalau suatu saat di depan Indomaret atau Alfamart disambut logo iB dan tulisan "Disini Menerima Kartu Debit/Kredit Card Bank Syariah" ....
www.uchiemasdar.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Promo Heboh berlaku periode 6-12 Mei 2020.
Didirikan pada tahun 1989, perusahaan mulai sebagai perdagangan skala kecil & bisnis distribusi, kemudian pada tahun 1999 memasuki sektor ritel melalui format minimarket dengan nama merek "Alfamart". Saat ini Alfamart merupakan salah satu pengecer Indonesia terkemuka, melayani lebih dari 2 juta pelanggan + setiap hari, dengan 5.700 + toko di seluruh Indonesia.
Hc alfamart memberikan terjangkau, kualitas tinggi kebutuhan dasar dan sehari-hari dalam layanan ramah, bersih dan nyaman suasana belanja dengan lokasi yang mudah diakses. Dengan lebih dari 60.000 karyawan + terlibat, Alfamart adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.
IndustriRitel
Ukuran perusahaan10.001+ karyawan
Kantor PusatPinang, Banten
JenisPerusahaan Publik
Tahun Berdiri1999
Spesialisasiritel, minimarket
The composition of the shares of issuers of Alfamart minimarket outlets has now changed. This is in line with the emergence of the name of individual investor in HC Alfamart , Jonathan Chang as the shareholder of PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
As of May 26, 2020 Jonathan Chang controlled 2,545,228,500 shares of Alfamart. The amount is equivalent to 6.13% of paid up capital and fully placed in AMRT. As a reference, as of May 20, 2020 the name Jonathan Chang has not yet appeared as an investor with a share ownership above 5%, based on data from the Indonesian Central Securities Depository (KSEI).
KONTAN has not been able to confirm some information to Jonathan Chang.
So far there is no complete information about Jonathan Chang's identity and background. He is only known as a local investor whose address is in Kebayoran Lama, South Jakarta about Capital Alfamart
Also Read: HMSP, AMRT, MIDI, SSIA and DSNG will pay dividends after Lebaran, note the full schedule What is clear, as Jonathan Chang entered, PT Sigmantara Alfindo's ownership of AMRT shares remained unchanged.
The controlling shareholder of AMRT still controls 51.52% of Alfamart shares. Thus, it is very likely that Jonathan Chang bought up AMRT shares from the hands of investors whose minority share ownership.
Because, before he entered, Sigmantara Alfindo was the only investor in AMRT with ownership of more than 5%. Another thing, on May 26, 2020 there were no large transactions that took place on AMRT shares.
Crowded in negotiations
However, if the transaction data is withdrawn from March 24, 2020 to May 26, 2020, a large accumulation of transactions takes place in the negotiating market.
The total number of shares traded was 202,854,078 shares valued at Rp 170.5 billion. PT UBS Sekuritas Indonesia was recorded as the largest brokerage broker in this period.
UBS became a broker of 115,541,500 shares crossing transactions. With an average price of Rp 822 per share, the total transaction value reaches Rp 95 billion. Also Read: Alfamartku network managers benefit trillions of rupiah in 2019
Oh yes, March 24, 2020 was used as a benchmark because on that date AMRT's share price was at its lowest point since May 25, 2018. AMRT's own share price has gone up quite recently.
From March 24, 2020 to May 28, 2020 the share price has jumped 45.60% to the level of Rp 910 per share.
Posting Komentar